Pages

Kamis, 23 April 2009

DEMI JAGA ADIK YANG HIV, ABANG BERHENTI KELAS V SD


Demi rasa sayangnya terhadap adik bungsunya yang dalam proses perawatan medis karena HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Aquired Immuno Deficiency Syndrome), Afles Hutauruk (11) terpaksa berhenti dari bangku sekolah. Padahal dia sudah kelas V SD di Sipaholon, Toba Samosir.

Sebagai anak yang selalu berada di rangking lima besar di sekolahnya, dia ternyata mampu menahan rasa pedih di hati kecil-nya. Bahkan, saat diberi uang, dia berusaha menolak seakan menggambarkan biarlah derita itu ditanggungnya sendiri dan dia mampu untuk itu.

Bagaimana tidak, walau masih kecil tapi statusnya sebagai anak tertua yang ditinggal mati ayah dan bunda berusaha bertanggungjawab terhadap adik-adiknya.

Dimana harus mengadu. Dikampung, jangankan untuk membantu kehidupan mereka sebagai anak yatim piatu. Malah mereka sudah tidak diterima warga lagi karena penyakit HIV/AIDS yang diderita adiknya itu.

"Saya sudah tiga bulan keluar dari sekolah. Tak ada yang mau menjaga adik. Saya harap dia bisa sembuh. Kalau dia sembuh, saya ingin sekolah lagi," sebutnya.

Afles Hutauruk sendiri setelah di tes ternyata sama sekali negatif mengidap HIV.

Hal ini diakui Direktur Rumah Sakit Umum dr Pirngadi Medan Dr dr Umar Zein DTM&H SpPDKPTI. "Hasil penelitian tim voluntary counseling and testing (VCT) RS Pirngadi, abangnya negatif. Memang almarhum ibunya dulu merupakan klien VCT Pirngadi karena positif HIV," sebut Umar Zein.

Sebagai seorang dokter yang memahami benar tentang HIV/AIDS, Umar melihat langsung kondisi adik Afles. Dia optimis, kondisi kesehatan pasien akan berangsur pulih.

Tahap awal, katanya, petugas akan memberikan asupan gizi. Setelah itu, akan diobati infeksi opportunitiknya seperti infeksi kulit dan jamur.

"Baru nanti akan diperiksa CD-4 pasien untuk melihat seberapa besar kemungkinan dia harus mengonsumsi obat anti retroviral (ARV)," jelas Umar.

Mantan Kadis Kesehatan Medan itu menambahkan, ruang perawatan pasien pun tidak dibedakan dengan pasien lainnya.

"Artinya, kalau pasien penyakit paru maka akan dirawat di ruang paru. Jadi, tergantung jenis penyakitnya. Sebab, HIV ini tidak menular lewat udara atau kontak fisik," jelas Umar lagi. (nai)


Sumber : Harian Analisa, Kamis 23 April 2009 Hal.6


NB: Mohon doa nya biar cepat sembuh

Mudah2an artikel ini terbaca organisasi, perkumpulan sosial, pribadi, pejabat, pengusaha atau LSM, dan mau membantu biaya pengobatan adik Afles Hutauruk


Saya copy foto-foto adiknya Afles Hutauruk dari berbagai sumber :


Sumber : http://simanjuntak.or.id


Sumber : www.hariansumutpos.com


TEMANI ADIK: Dari kiri ke kanan, Ruth Tania Putri, Sonya dan Afles menemani adiknya Berkat di Ruang III RSU dr Pirngadi Medan. (adelina safitri lubis / sumut pos)

Sumber : www.hariansumutpos.com



Sumber : http://www.harian-global.com


Sumber :http://pontianakpost.com

Link berita tentang Berkat di berbagai surat khabar:

Sumber : http://lovingmoms.wordpress.com/

Pontianak Post

http://pontianakpost.com/index.php?mib=berita.detail&id=17931

Mengunjungi Kampung Bocah Penderita HIV/AIDS

Dibawa ke ladang, rumah nenek diisukan dibakar

Harian Sumut

http://www.hariansumutpos.com/lihat-24720?bcsi_scan_B0551064D4B35FFF=0

Sempat Dikurung Seminggu di Kamar karena Warga Jijik

Perjalanan Bocah Kena AIDS Hingga Sampai di RSU Pirngadi (1)

http://www.hariansumutpos.com/lihat-24721?bcsi_scan_B0551064D4B35FFF=0

Darah 2 Kakak Berkat Diperiksa

Bocah 5 Tahun Terkena HIV/AIDS

Selasa, 21 April 2009

Mengatasi Noda Hitam di Ketiak

Luka-luka kecil atau iritasi yang timbul saat sedang mencukur rambut ketiak, bisa mengakibatkan pori-pori kulit membesar, dan membuat bakteri dan kotoran masuk. Akibatnya, timbul noda kehitaman di bagian kulit tersembunyi itu. Demikian pula, penggunaan doedoran yang tidak tepat bisa semakin memperparah noda.

Untuk mengatasinya, Anda perlu melakukan perawatan rutin. Berikut panduannya:

1. Sebelum mencukur bulu ketiak, pastikan kondisi pisau cukur bersih dan tajam. Bila perlu, gunakan shaving cream untuk mempermudah proses pencukuran. Biasakan mencukur dengan satu arah untuk menghindari luka atau iritasi.

2. Untuk menghilangkan noda hitam, Anda bisa men-scrub kulit ketiak secara perlahan. Tapi jika kulit terasa perih, sebaiknya hentikan. Yoghurt tanpa rasa juga bisa Anda aplikasikan agar sel kulit mati terangkat.

3. Oleskan sari buah lemon yang dicampur parutan ketimun dan kunyit. Diamkan selama 20 menit. Setelah itu, cucilah dengan air hangat.

4. Alternatif lain, rendam tawas dalam air hangat, oleskan tipis-tipis di area ketiak yang menghitam. Tawas bisa menghilangkan aroma tak sedap pada ketiak, menggantikan deodoran yang terkadang menngandung bahan kimia yang tak bisa ditoleransi kulit.
(Berbagaisumber/dila)

Sumber: SuaraMerdeka

Senin, 20 April 2009

Ulos

ULOS adalah kain tenun khas Batak berbentuk selendang, yang melambangkan ikatan kasih sayang antara orang tua dan anak-anaknya atau antara seseorang dan orang lain, seperti yang tercantum dalam filsafat batak yang berbunyi: “Ijuk pengihot ni hodong.” Ulos penghit ni halong, yang ertinya ijuk pengikat pelepah pada batangnya dan ulos pengikat kasih sayang diantara sesama.

Pada mulanya fungsi Ulos adalah untuk menghangkan badan, tetapi kini Ulos memiliki fungsi simbolik untuk hal-hal lain dlam segala aspek kehidupan orang Batak. Ulos tidak dapat dipisahkan dari kehidupan orang Batak. Setiap ulos mempunyai ‘raksa’ sendiri-sendiri, ertinya mempunyai sifat, keadaan, fungsi, dan hubungan dengan hal atau benda tertentu.

Dalam pandangan suku kaum Batak, ada tiga unsur yang mendasarkan dalam kehidupan manusia, iaitu darah, nafas, dan panas. Dua unsur terdahulu adalah pemberian Tuhan, sedangkan unsur ketiga tidaklah demikian. Panas yang diberikan matahari tidaklah cukup untuk menangkis udara dingin dipemukiman suku bangsa batak, lebih-lebih lagi diwaktu malam.Menurut pandangan suku bangsa batak, ada tiga sumber yang memberi panas kepada manusia, iaitu matahari, api dan Ulos. Ulos berfungsi memberi panas yang menyihatkan badan dan menyenangkan fikiran sehingga kita gembira dibuatnya.

Dikalangan orang batak sering terdengar ‘mengulosi’ yang ertinya memberi Ulos, atau menghangatkan dengan ulos. Dalam kepercayaan orang-orang Batak, jika (tondi) pun perlu diulos, sehingga kaum lelki yang berjiwa keras mempunyai sifat-sifat kejantanan dan kepahlawanan, dan orng perempuan mempunyai sifat-sifat kethanan untuk melawan guna-guna dan kemandulan.

Dalam hal mengulosi, ada aturan yang harus dipatuhi, antara lain orng hanya boleh mengulosi mereka yang menurut kerabatan berada dibawahnya, misalnya orang tua boleh mengulosi anak, tetapi anak tidak boleh mengulosi orang tua. Jadi dalam prinsip kekerabatn Batak yang disebut ‘Dalihan Na tolu’, yang terdiri atas unsur-unsur hula-hula boru, dan dongan sabutuha, seorang boru sam sekali tidak dibenarkn mengulosi hula-hulanya. Ulos yang diberikan dalam mengulosi tidak boleh sebarangan, baik dalam macam maupun cara membuatnya.

Sebagai satu contoh, ulos ragidup yang akan diberikan kepada Boru yang akan melahirkan anak sulungnya haruslah yang memenuhi syarat-syarat tertentu, yakni ulos yang disebut ‘ulos sinagok’. Untuk menulosi pembesr atau tamu kehurmat, ‘Ulos ragidup silingo’, iaitu ulos yang diberikan kepada mereka yang dapat memberikan perlindungan (mangalinggomi) kepada orang lain. Berdasarkan raksanya, dikenal bebera macam ulos:

1. Ulos ragidup

yang tertinggi darjatnya, sangat sulit pembuatannya. Ulos ini terdiri atas tiga bahagian, iaitu dua sisi yang ditenun sekaligus, dan satu bahagian tengah yang ditenum tersendiri dengan sangat rumit. Bahagian tengahnya terdiri ata tiga bahagian, iaitu bahagian tengah atau badan, dan dua bahagian lainnya sebagai ujung tempat pigura lelaki (pinarhalak hana) dan ujung tempat pigura perempuan (pinarhlak boru-boru). Setiap pigura diberi beraneka ragam lukisan, antara lain ‘antiganting sigumang’, batuhi ansimun, dsb.

Warna, lukisan, serta cork (ragi) memberi kesan seolah-olah ulos benar-benar hidup, sehingga orng menyebutnya ‘ragidup’, iaitu lambang kehidupan. Setiap rumah tangga Batak mempunyai ulos ragidup. Selain lambang kehidupan, ulos ini juga lambang doa restu untuk kebahagian dalam kehidupan, terutama dalam hal keturunan, yakni banyak anak (gabe) bagi setiap keluarga dan panjang umur (saur sarimatua). Dalam upacara adat perkahwinan, ulos ragidup diberikan oleh orng tua pengantin perempuan kepada ibu pengantin lelaki sebagai ‘ulos pargomgom’ yang maknanya agar besannya ini atas idzin Tuhan YME tetap dapat melalui bersama sang menantu anak dari sipemberi ulos tadi.

2. Ulos ragihotang

juga termasuk berdarjah tinggi, namun cara pembuatannya tidak serumit ulos ragidup. Hotang bererti rotan, dan raksa ulos ini mempunyai keistimewaan yang dapat diikuti dari keempat umpasannya. Ulos ini digunakan untuk mengulosi seseorng yang dianggap picik dengan harapan agar Tuhan akan memberikan hasil yang baik, dan orng yang rajin berkerja. Dalam upacara kematian, ulos ini dipaki untuk membungkus jenazah, sedangkan kepada upacara pengkuburan kedua kalinya, untuk membungkus tulang-belulangnya. Ulos sibolang juga digolongkan sebagai ulos berdarjat tinggi, sekalipun cara pembuatannya lebih sederhana.

3. Ulos sibolang

semula disebut sibolang sebab dibeikan kepada orang yang berjasa untuk ‘mabulangbulangi’ (menghurmati) orang tua penggantin perempuan untuk mengulosi ayah pengantin lelaki sebagai ‘ulos pansaniot’. Dalam suatu pesta perkahwinan, dulu ada kebiasaan memberikan ‘ulos siholang si toluntuho’ oleh orang tua pengantin perempuan kepada menantunya sebagai ulos bela (ulos menantu). Pada ulos si toluntuho ini raginya tampak jelas mengambarkan tiga buah tuho (bahagian) yang merupakan lambang Dalihan Na Tolu.

Mengulosi menantu lelaki dimaksudkan agar ia selalu berhati-hati dengan teman-teman semarga, dan faham siapa yang harus dihurmati; memberi hurmat kepada semua kerabat pihak isteri; dan lemah lembut terhadap keluarganya. Selain itu, ulos ini diberikan kepada seorang wanita yang tinggal mati suaminya sebagai tanda menghurmati jasanya selama menjadi isteri almarhum. Pembeian ulos tersebut biasanya dilakukan pada waktu upacara bekabong, dan dengan demikian juga dijadikan tanda bagi wanita tersebut bahawa ia telah menjadi seorang janda. Ulos-ulos lain yang digunakan dalam upacara adat, antara lain, ‘ulos meratur’ dengan motif garis-garis yang mengambarkan burung atau banyak bintang tersusun teratur.

Biasanya ulos ini digunakan sebagai ‘ulos parompa’ dengan harapan agar setelah anak pertama lahir akan menyusul kelahiran anak-anak lain sebanyak burung atau bintang yang terlukis dalam ulos tersebut. Jenis lain adalah ‘ragi botik, ragi angkola, sirata, silimatuho, holean, sinar labu-labu, dsb. Dari besar kecil biaya pembuatannya, ulos dapat dibedakan dalam tiga golongan:

- Ulos nametmet, yang ukurng panjang dan lebarnya jauh lebih kecil, tidak digunakan dalam upacara adat, melainkan untuk dipakai sehari-hari. Yang termasuk dalam golongan ini antara lain ulos sirampat, ragi huting, namarpisaran, dan sebagainya.

- Ulos nabalga; adalah ulos kelas tinggi atau tertinggi. Jenis ulos ini pada umumnya digunakan dalam upacara adat sebagai pakaian resmi atau sebagai ulos yang diserahkan atau diterima. Yang termasuk didalam golongan ini ialah: sibolang, runjat jobit, ragidup atau ragi hidup, dsb. Cara memakai ulos bermacam-macam tergantung pada situasinya.

Ada orng memaki ulos dibahunya (dihadang atau sampe-sampe) seperti pemakaian selendang berkebaya; ada yang memakainya sebagai kain sarong (diabithon), ada yang melilitkannya dikepala (dililitohon) dan ada pula yang mengikatnya secara ketat dipinggang. Erti dan fungsi kain selendang tenun khas Batak ini sejak dulu hingga sekarang tidak mengalami perubahan, kecuali bebera variasi yang disesuaikan dengan kodisi sosial budaya. Ulos kini tidk hany berfungsi sebagai lambang penghangat dan kasih sayang, melainkan juga sebagai lambang kedudukan lambang komunikasi, dan lambang solidaritas.

Sumber : Endang Partrijunian, HPPM

Rabu, 01 April 2009

SiLuman Pemangsa Amarah

Di sebuah alam pada zaman dahulu kala, sesosok siluman masuk ke istana ketika raja sedang pergi. Siluman itu sangat buruk rupa, baunya sangat tak sedap, dan apa pun yang dia katakan begitu menjijikan sampai-sampai para pengawal dan pekerja istana terpaku dalam kengerian. karena itu si siluman enak saja melenggang ke ruangan dalam, menuju aula raja. melihat siluman itu dengan kurang ajarnya duduk di singgasana raja, para pengawal dan pekerja lainnya menjadi tersadar dari keterpakuan mereka.
"Keluar dari sini !!!" bentak mereka. "Kamu tidak boleh di situ ! jika km tidak mengangkat pantatmu sekarang juga, kami akan tebas kamu dengan pedang ini !!"
Karena Mendapatkan sedikit kata-kata amarah ini, siluman itu membesar beberapa inci, tampangnya bertambah jelek, tambah bau, dan omongannya makin jorok saja…
pedang-pedang di hunus, golok dikeluarkan dari sarungnya, ancaman telah di nyatakan. di setiap perkataan atau perbuatan yang di penuhi oleh amarah, bahkan di setiap pikiran marah pun, siluman itu menjadi tambah besar, tambah buruk, tambah bau, dan tambah kotor makiannya…
Pertempuran sudah berlangsung beberapa saat ketika sang raja tiba. dia melihat ada siluman raksasa yang sedang duduk di atas singgasananya. dia belum pernah melihat sesuatu yang jeleknya minta ampun seperti itu, bahkan di bioskop pun tidak. bau busuk nya yg bertebar dari tubuh siluman itu bahkan akan membuat belatung pun jatuh sakit. dan sumpah serapahnya pun lebih parah daripada yang pernah anda dengar di bar-bar terkumuh pada malam minggu yg berjubel pemabuk.
Sang Raja adalah seorg bijaksana. Dia menjadi Raja dari "NoL" dia menjadi org "Besar" dari "Kecil" dia tahu apa yang harus di lakukan. "Selamat datang" sapa sang raja dengan hangat. "selamat datang di istana saya. sudahkah seseorg menyuguhkan minuman untuk anda ? ato makanan ?"
Karena sedikit ungkapan yang lembut itu, tubuh siluman itu mengecil beberapa inci, keburukannya berkurang, baunya berkurang, dan kekasarannya berkurang.
para armada istana cepat tanggap dengan maksud sang raja. seseorg lalu bertanya kepada siluman itu apakah dia mau secangkir teh. "kami punya Darjeeling, English Breakfaz, atau Earl Gray. atau brangkali anda lebih suka pappermint? itu bagus untuk kesehatan anda, lho" yang laen na menelepon untuk memesan pizza, family Size!! untuk siluman sebesar itu, sementara yang laennya membuatkan sandwich, dengan "ham setan" tentu saja. seorg prajurit memijat kaki si siluman dan yg laen memijat lehernya. "Hmmm.. Enak sekali" pikir si siluman.
Karena setiap perkataan, perbuatan, dan pikiran yang baek itu, tubuh si siluman terus mengecil, berkurang buruknya, berkurang bau dan kekasarannya, sebelum pengantar pizza datang dengan antarannya, si siluman sudah susut ke ukuran semula ketika pertama kali dia datang dan duduk di singgasana raja. tetapi para penghuni istana tak berhenti berbuat baik. segera saja siluman itu menjadi begitu kecilnya sampai sulit di lihat lagi. lalu, setelah satu lagi perbuatan baik dilakukan, dia benar2 lenyap tak berbekas.
Siluman itu bisa di sebut sebagai "siluman pemangsa amarah"
suatu kali pasangan anda dpt menjadi "siluman pemangsa amarah" marahlah kepada mereka, dan merka akan bertambah parah… tambah jelek.. tambah bau… tambah galak kata-katanya… masalah yang ada menjadi bertambah besar setiap kali anda marah kepada mereka, meskipun cuma dalam pikiran saja. barangkali sekarang anda bisa menyadari kesalahan anda dan tahu harus berbuat apa.

10 Shortcut MS Word untuk Mempercepat Editing


Pengguna aplikasi Microsoft Word seringkali menghabiskan banyak waktu untuk mengerjakan bermacam pekerjaan kantoran. Walhasil, banyak waktu terbuang hanya untuk mengedit dan merapikan font, paragraf dan kata-kata.

Sebagai contoh, Anda sudah terlanjur mengetik dua baris judul dokumen dengan huruf kecil. Namun Anda ingin mengubah judul tersebut menjadi huruf besar, dan terpaksa Anda harus mengetik ulang judul tersebut dari awal. Waktu Anda jadi terbuang pastinya.

Ada banyak kunci rahasia di Microsoft Word yang bisa Anda terapkan untuk mengedit dokumen sehingga waktu Anda tak terbuang banyak. Berikut ini 10 tombol singkat alias shortcut yang bisa mempermudah pekerjaan Anda:

Ctrl+Shift+>
Dengan memencet tiga kombinasi tombol tersebut pada keyboard, maka ukuran font yang ingin diubah akan bertambah besar.

Ctrl+Shift+<
Sebaliknya, dengan memencet tiga kombinasi tombol tersebut maka ukuran font yang ingin diubah akan bertambah kecil.

Shift+F3
Kombinasi tombol Shift dan tombol F3, memungkinkan Anda untuk mengubah kata yang sudah Anda ketik dari yang awalnya ditulis dengan huruf kecil semua menjadi kata yang awalannya huruf besar atau semua kata ditulis dalam huruf besar, dan sebaliknya.

Ctrl+Shift+k
Dengan tiga tombol ini, dalam waktu singkat Anda bisa mengubah kata yang Anda pilih dari yang awalnya huruf kecil menjadi huruf besar dan sebaliknya.

Ctrl+Del
Untuk menghapus kata yang berada di kursor sebelah kanan.

Ctrl+Backspace
Kebalikan dari Ctrl+Del, kombinasi tombol Ctrl+Backspace digunakan untuk menghapus kata yang berada di kursor sebelah kiri.

Ctrl+c
Untuk mengcopy kata yang dipilih.

Ctrl+v
Untuk mempaste kata yang sudah dicopy.

Ctrl+1 dan Ctrl+2
Kombinasi tombol Ctrl+1 dan Ctrl+2 memungkinkan Anda mengubah spasi dari satu (single spacing) menjadi dua (double spacing).

Shift+Alt+(tanda panah atas atau bawah)
Dengan menekan tombol Shift+Alt+tanda panah atas atau bawah, Anda dengan cepat bisa memindahkan paragraf ke atas atau ke bawah (sesuai dengan paragraf tempat kursor diletakkan).