Pages

Kamis, 23 April 2009

DEMI JAGA ADIK YANG HIV, ABANG BERHENTI KELAS V SD


Demi rasa sayangnya terhadap adik bungsunya yang dalam proses perawatan medis karena HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Aquired Immuno Deficiency Syndrome), Afles Hutauruk (11) terpaksa berhenti dari bangku sekolah. Padahal dia sudah kelas V SD di Sipaholon, Toba Samosir.

Sebagai anak yang selalu berada di rangking lima besar di sekolahnya, dia ternyata mampu menahan rasa pedih di hati kecil-nya. Bahkan, saat diberi uang, dia berusaha menolak seakan menggambarkan biarlah derita itu ditanggungnya sendiri dan dia mampu untuk itu.

Bagaimana tidak, walau masih kecil tapi statusnya sebagai anak tertua yang ditinggal mati ayah dan bunda berusaha bertanggungjawab terhadap adik-adiknya.

Dimana harus mengadu. Dikampung, jangankan untuk membantu kehidupan mereka sebagai anak yatim piatu. Malah mereka sudah tidak diterima warga lagi karena penyakit HIV/AIDS yang diderita adiknya itu.

"Saya sudah tiga bulan keluar dari sekolah. Tak ada yang mau menjaga adik. Saya harap dia bisa sembuh. Kalau dia sembuh, saya ingin sekolah lagi," sebutnya.

Afles Hutauruk sendiri setelah di tes ternyata sama sekali negatif mengidap HIV.

Hal ini diakui Direktur Rumah Sakit Umum dr Pirngadi Medan Dr dr Umar Zein DTM&H SpPDKPTI. "Hasil penelitian tim voluntary counseling and testing (VCT) RS Pirngadi, abangnya negatif. Memang almarhum ibunya dulu merupakan klien VCT Pirngadi karena positif HIV," sebut Umar Zein.

Sebagai seorang dokter yang memahami benar tentang HIV/AIDS, Umar melihat langsung kondisi adik Afles. Dia optimis, kondisi kesehatan pasien akan berangsur pulih.

Tahap awal, katanya, petugas akan memberikan asupan gizi. Setelah itu, akan diobati infeksi opportunitiknya seperti infeksi kulit dan jamur.

"Baru nanti akan diperiksa CD-4 pasien untuk melihat seberapa besar kemungkinan dia harus mengonsumsi obat anti retroviral (ARV)," jelas Umar.

Mantan Kadis Kesehatan Medan itu menambahkan, ruang perawatan pasien pun tidak dibedakan dengan pasien lainnya.

"Artinya, kalau pasien penyakit paru maka akan dirawat di ruang paru. Jadi, tergantung jenis penyakitnya. Sebab, HIV ini tidak menular lewat udara atau kontak fisik," jelas Umar lagi. (nai)


Sumber : Harian Analisa, Kamis 23 April 2009 Hal.6


NB: Mohon doa nya biar cepat sembuh

Mudah2an artikel ini terbaca organisasi, perkumpulan sosial, pribadi, pejabat, pengusaha atau LSM, dan mau membantu biaya pengobatan adik Afles Hutauruk


Saya copy foto-foto adiknya Afles Hutauruk dari berbagai sumber :


Sumber : http://simanjuntak.or.id


Sumber : www.hariansumutpos.com


TEMANI ADIK: Dari kiri ke kanan, Ruth Tania Putri, Sonya dan Afles menemani adiknya Berkat di Ruang III RSU dr Pirngadi Medan. (adelina safitri lubis / sumut pos)

Sumber : www.hariansumutpos.com



Sumber : http://www.harian-global.com


Sumber :http://pontianakpost.com

Link berita tentang Berkat di berbagai surat khabar:

Sumber : http://lovingmoms.wordpress.com/

Pontianak Post

http://pontianakpost.com/index.php?mib=berita.detail&id=17931

Mengunjungi Kampung Bocah Penderita HIV/AIDS

Dibawa ke ladang, rumah nenek diisukan dibakar

Harian Sumut

http://www.hariansumutpos.com/lihat-24720?bcsi_scan_B0551064D4B35FFF=0

Sempat Dikurung Seminggu di Kamar karena Warga Jijik

Perjalanan Bocah Kena AIDS Hingga Sampai di RSU Pirngadi (1)

http://www.hariansumutpos.com/lihat-24721?bcsi_scan_B0551064D4B35FFF=0

Darah 2 Kakak Berkat Diperiksa

Bocah 5 Tahun Terkena HIV/AIDS

Selasa, 21 April 2009

Mengatasi Noda Hitam di Ketiak

Luka-luka kecil atau iritasi yang timbul saat sedang mencukur rambut ketiak, bisa mengakibatkan pori-pori kulit membesar, dan membuat bakteri dan kotoran masuk. Akibatnya, timbul noda kehitaman di bagian kulit tersembunyi itu. Demikian pula, penggunaan doedoran yang tidak tepat bisa semakin memperparah noda.

Untuk mengatasinya, Anda perlu melakukan perawatan rutin. Berikut panduannya:

1. Sebelum mencukur bulu ketiak, pastikan kondisi pisau cukur bersih dan tajam. Bila perlu, gunakan shaving cream untuk mempermudah proses pencukuran. Biasakan mencukur dengan satu arah untuk menghindari luka atau iritasi.

2. Untuk menghilangkan noda hitam, Anda bisa men-scrub kulit ketiak secara perlahan. Tapi jika kulit terasa perih, sebaiknya hentikan. Yoghurt tanpa rasa juga bisa Anda aplikasikan agar sel kulit mati terangkat.

3. Oleskan sari buah lemon yang dicampur parutan ketimun dan kunyit. Diamkan selama 20 menit. Setelah itu, cucilah dengan air hangat.

4. Alternatif lain, rendam tawas dalam air hangat, oleskan tipis-tipis di area ketiak yang menghitam. Tawas bisa menghilangkan aroma tak sedap pada ketiak, menggantikan deodoran yang terkadang menngandung bahan kimia yang tak bisa ditoleransi kulit.
(Berbagaisumber/dila)

Sumber: SuaraMerdeka

Senin, 20 April 2009

Ulos

ULOS adalah kain tenun khas Batak berbentuk selendang, yang melambangkan ikatan kasih sayang antara orang tua dan anak-anaknya atau antara seseorang dan orang lain, seperti yang tercantum dalam filsafat batak yang berbunyi: “Ijuk pengihot ni hodong.” Ulos penghit ni halong, yang ertinya ijuk pengikat pelepah pada batangnya dan ulos pengikat kasih sayang diantara sesama.

Pada mulanya fungsi Ulos adalah untuk menghangkan badan, tetapi kini Ulos memiliki fungsi simbolik untuk hal-hal lain dlam segala aspek kehidupan orang Batak. Ulos tidak dapat dipisahkan dari kehidupan orang Batak. Setiap ulos mempunyai ‘raksa’ sendiri-sendiri, ertinya mempunyai sifat, keadaan, fungsi, dan hubungan dengan hal atau benda tertentu.

Dalam pandangan suku kaum Batak, ada tiga unsur yang mendasarkan dalam kehidupan manusia, iaitu darah, nafas, dan panas. Dua unsur terdahulu adalah pemberian Tuhan, sedangkan unsur ketiga tidaklah demikian. Panas yang diberikan matahari tidaklah cukup untuk menangkis udara dingin dipemukiman suku bangsa batak, lebih-lebih lagi diwaktu malam.Menurut pandangan suku bangsa batak, ada tiga sumber yang memberi panas kepada manusia, iaitu matahari, api dan Ulos. Ulos berfungsi memberi panas yang menyihatkan badan dan menyenangkan fikiran sehingga kita gembira dibuatnya.

Dikalangan orang batak sering terdengar ‘mengulosi’ yang ertinya memberi Ulos, atau menghangatkan dengan ulos. Dalam kepercayaan orang-orang Batak, jika (tondi) pun perlu diulos, sehingga kaum lelki yang berjiwa keras mempunyai sifat-sifat kejantanan dan kepahlawanan, dan orng perempuan mempunyai sifat-sifat kethanan untuk melawan guna-guna dan kemandulan.

Dalam hal mengulosi, ada aturan yang harus dipatuhi, antara lain orng hanya boleh mengulosi mereka yang menurut kerabatan berada dibawahnya, misalnya orang tua boleh mengulosi anak, tetapi anak tidak boleh mengulosi orang tua. Jadi dalam prinsip kekerabatn Batak yang disebut ‘Dalihan Na tolu’, yang terdiri atas unsur-unsur hula-hula boru, dan dongan sabutuha, seorang boru sam sekali tidak dibenarkn mengulosi hula-hulanya. Ulos yang diberikan dalam mengulosi tidak boleh sebarangan, baik dalam macam maupun cara membuatnya.

Sebagai satu contoh, ulos ragidup yang akan diberikan kepada Boru yang akan melahirkan anak sulungnya haruslah yang memenuhi syarat-syarat tertentu, yakni ulos yang disebut ‘ulos sinagok’. Untuk menulosi pembesr atau tamu kehurmat, ‘Ulos ragidup silingo’, iaitu ulos yang diberikan kepada mereka yang dapat memberikan perlindungan (mangalinggomi) kepada orang lain. Berdasarkan raksanya, dikenal bebera macam ulos:

1. Ulos ragidup

yang tertinggi darjatnya, sangat sulit pembuatannya. Ulos ini terdiri atas tiga bahagian, iaitu dua sisi yang ditenun sekaligus, dan satu bahagian tengah yang ditenum tersendiri dengan sangat rumit. Bahagian tengahnya terdiri ata tiga bahagian, iaitu bahagian tengah atau badan, dan dua bahagian lainnya sebagai ujung tempat pigura lelaki (pinarhalak hana) dan ujung tempat pigura perempuan (pinarhlak boru-boru). Setiap pigura diberi beraneka ragam lukisan, antara lain ‘antiganting sigumang’, batuhi ansimun, dsb.

Warna, lukisan, serta cork (ragi) memberi kesan seolah-olah ulos benar-benar hidup, sehingga orng menyebutnya ‘ragidup’, iaitu lambang kehidupan. Setiap rumah tangga Batak mempunyai ulos ragidup. Selain lambang kehidupan, ulos ini juga lambang doa restu untuk kebahagian dalam kehidupan, terutama dalam hal keturunan, yakni banyak anak (gabe) bagi setiap keluarga dan panjang umur (saur sarimatua). Dalam upacara adat perkahwinan, ulos ragidup diberikan oleh orng tua pengantin perempuan kepada ibu pengantin lelaki sebagai ‘ulos pargomgom’ yang maknanya agar besannya ini atas idzin Tuhan YME tetap dapat melalui bersama sang menantu anak dari sipemberi ulos tadi.

2. Ulos ragihotang

juga termasuk berdarjah tinggi, namun cara pembuatannya tidak serumit ulos ragidup. Hotang bererti rotan, dan raksa ulos ini mempunyai keistimewaan yang dapat diikuti dari keempat umpasannya. Ulos ini digunakan untuk mengulosi seseorng yang dianggap picik dengan harapan agar Tuhan akan memberikan hasil yang baik, dan orng yang rajin berkerja. Dalam upacara kematian, ulos ini dipaki untuk membungkus jenazah, sedangkan kepada upacara pengkuburan kedua kalinya, untuk membungkus tulang-belulangnya. Ulos sibolang juga digolongkan sebagai ulos berdarjat tinggi, sekalipun cara pembuatannya lebih sederhana.

3. Ulos sibolang

semula disebut sibolang sebab dibeikan kepada orang yang berjasa untuk ‘mabulangbulangi’ (menghurmati) orang tua penggantin perempuan untuk mengulosi ayah pengantin lelaki sebagai ‘ulos pansaniot’. Dalam suatu pesta perkahwinan, dulu ada kebiasaan memberikan ‘ulos siholang si toluntuho’ oleh orang tua pengantin perempuan kepada menantunya sebagai ulos bela (ulos menantu). Pada ulos si toluntuho ini raginya tampak jelas mengambarkan tiga buah tuho (bahagian) yang merupakan lambang Dalihan Na Tolu.

Mengulosi menantu lelaki dimaksudkan agar ia selalu berhati-hati dengan teman-teman semarga, dan faham siapa yang harus dihurmati; memberi hurmat kepada semua kerabat pihak isteri; dan lemah lembut terhadap keluarganya. Selain itu, ulos ini diberikan kepada seorang wanita yang tinggal mati suaminya sebagai tanda menghurmati jasanya selama menjadi isteri almarhum. Pembeian ulos tersebut biasanya dilakukan pada waktu upacara bekabong, dan dengan demikian juga dijadikan tanda bagi wanita tersebut bahawa ia telah menjadi seorang janda. Ulos-ulos lain yang digunakan dalam upacara adat, antara lain, ‘ulos meratur’ dengan motif garis-garis yang mengambarkan burung atau banyak bintang tersusun teratur.

Biasanya ulos ini digunakan sebagai ‘ulos parompa’ dengan harapan agar setelah anak pertama lahir akan menyusul kelahiran anak-anak lain sebanyak burung atau bintang yang terlukis dalam ulos tersebut. Jenis lain adalah ‘ragi botik, ragi angkola, sirata, silimatuho, holean, sinar labu-labu, dsb. Dari besar kecil biaya pembuatannya, ulos dapat dibedakan dalam tiga golongan:

- Ulos nametmet, yang ukurng panjang dan lebarnya jauh lebih kecil, tidak digunakan dalam upacara adat, melainkan untuk dipakai sehari-hari. Yang termasuk dalam golongan ini antara lain ulos sirampat, ragi huting, namarpisaran, dan sebagainya.

- Ulos nabalga; adalah ulos kelas tinggi atau tertinggi. Jenis ulos ini pada umumnya digunakan dalam upacara adat sebagai pakaian resmi atau sebagai ulos yang diserahkan atau diterima. Yang termasuk didalam golongan ini ialah: sibolang, runjat jobit, ragidup atau ragi hidup, dsb. Cara memakai ulos bermacam-macam tergantung pada situasinya.

Ada orng memaki ulos dibahunya (dihadang atau sampe-sampe) seperti pemakaian selendang berkebaya; ada yang memakainya sebagai kain sarong (diabithon), ada yang melilitkannya dikepala (dililitohon) dan ada pula yang mengikatnya secara ketat dipinggang. Erti dan fungsi kain selendang tenun khas Batak ini sejak dulu hingga sekarang tidak mengalami perubahan, kecuali bebera variasi yang disesuaikan dengan kodisi sosial budaya. Ulos kini tidk hany berfungsi sebagai lambang penghangat dan kasih sayang, melainkan juga sebagai lambang kedudukan lambang komunikasi, dan lambang solidaritas.

Sumber : Endang Partrijunian, HPPM

Rabu, 01 April 2009

SiLuman Pemangsa Amarah

Di sebuah alam pada zaman dahulu kala, sesosok siluman masuk ke istana ketika raja sedang pergi. Siluman itu sangat buruk rupa, baunya sangat tak sedap, dan apa pun yang dia katakan begitu menjijikan sampai-sampai para pengawal dan pekerja istana terpaku dalam kengerian. karena itu si siluman enak saja melenggang ke ruangan dalam, menuju aula raja. melihat siluman itu dengan kurang ajarnya duduk di singgasana raja, para pengawal dan pekerja lainnya menjadi tersadar dari keterpakuan mereka.
"Keluar dari sini !!!" bentak mereka. "Kamu tidak boleh di situ ! jika km tidak mengangkat pantatmu sekarang juga, kami akan tebas kamu dengan pedang ini !!"
Karena Mendapatkan sedikit kata-kata amarah ini, siluman itu membesar beberapa inci, tampangnya bertambah jelek, tambah bau, dan omongannya makin jorok saja…
pedang-pedang di hunus, golok dikeluarkan dari sarungnya, ancaman telah di nyatakan. di setiap perkataan atau perbuatan yang di penuhi oleh amarah, bahkan di setiap pikiran marah pun, siluman itu menjadi tambah besar, tambah buruk, tambah bau, dan tambah kotor makiannya…
Pertempuran sudah berlangsung beberapa saat ketika sang raja tiba. dia melihat ada siluman raksasa yang sedang duduk di atas singgasananya. dia belum pernah melihat sesuatu yang jeleknya minta ampun seperti itu, bahkan di bioskop pun tidak. bau busuk nya yg bertebar dari tubuh siluman itu bahkan akan membuat belatung pun jatuh sakit. dan sumpah serapahnya pun lebih parah daripada yang pernah anda dengar di bar-bar terkumuh pada malam minggu yg berjubel pemabuk.
Sang Raja adalah seorg bijaksana. Dia menjadi Raja dari "NoL" dia menjadi org "Besar" dari "Kecil" dia tahu apa yang harus di lakukan. "Selamat datang" sapa sang raja dengan hangat. "selamat datang di istana saya. sudahkah seseorg menyuguhkan minuman untuk anda ? ato makanan ?"
Karena sedikit ungkapan yang lembut itu, tubuh siluman itu mengecil beberapa inci, keburukannya berkurang, baunya berkurang, dan kekasarannya berkurang.
para armada istana cepat tanggap dengan maksud sang raja. seseorg lalu bertanya kepada siluman itu apakah dia mau secangkir teh. "kami punya Darjeeling, English Breakfaz, atau Earl Gray. atau brangkali anda lebih suka pappermint? itu bagus untuk kesehatan anda, lho" yang laen na menelepon untuk memesan pizza, family Size!! untuk siluman sebesar itu, sementara yang laennya membuatkan sandwich, dengan "ham setan" tentu saja. seorg prajurit memijat kaki si siluman dan yg laen memijat lehernya. "Hmmm.. Enak sekali" pikir si siluman.
Karena setiap perkataan, perbuatan, dan pikiran yang baek itu, tubuh si siluman terus mengecil, berkurang buruknya, berkurang bau dan kekasarannya, sebelum pengantar pizza datang dengan antarannya, si siluman sudah susut ke ukuran semula ketika pertama kali dia datang dan duduk di singgasana raja. tetapi para penghuni istana tak berhenti berbuat baik. segera saja siluman itu menjadi begitu kecilnya sampai sulit di lihat lagi. lalu, setelah satu lagi perbuatan baik dilakukan, dia benar2 lenyap tak berbekas.
Siluman itu bisa di sebut sebagai "siluman pemangsa amarah"
suatu kali pasangan anda dpt menjadi "siluman pemangsa amarah" marahlah kepada mereka, dan merka akan bertambah parah… tambah jelek.. tambah bau… tambah galak kata-katanya… masalah yang ada menjadi bertambah besar setiap kali anda marah kepada mereka, meskipun cuma dalam pikiran saja. barangkali sekarang anda bisa menyadari kesalahan anda dan tahu harus berbuat apa.

10 Shortcut MS Word untuk Mempercepat Editing


Pengguna aplikasi Microsoft Word seringkali menghabiskan banyak waktu untuk mengerjakan bermacam pekerjaan kantoran. Walhasil, banyak waktu terbuang hanya untuk mengedit dan merapikan font, paragraf dan kata-kata.

Sebagai contoh, Anda sudah terlanjur mengetik dua baris judul dokumen dengan huruf kecil. Namun Anda ingin mengubah judul tersebut menjadi huruf besar, dan terpaksa Anda harus mengetik ulang judul tersebut dari awal. Waktu Anda jadi terbuang pastinya.

Ada banyak kunci rahasia di Microsoft Word yang bisa Anda terapkan untuk mengedit dokumen sehingga waktu Anda tak terbuang banyak. Berikut ini 10 tombol singkat alias shortcut yang bisa mempermudah pekerjaan Anda:

Ctrl+Shift+>
Dengan memencet tiga kombinasi tombol tersebut pada keyboard, maka ukuran font yang ingin diubah akan bertambah besar.

Ctrl+Shift+<
Sebaliknya, dengan memencet tiga kombinasi tombol tersebut maka ukuran font yang ingin diubah akan bertambah kecil.

Shift+F3
Kombinasi tombol Shift dan tombol F3, memungkinkan Anda untuk mengubah kata yang sudah Anda ketik dari yang awalnya ditulis dengan huruf kecil semua menjadi kata yang awalannya huruf besar atau semua kata ditulis dalam huruf besar, dan sebaliknya.

Ctrl+Shift+k
Dengan tiga tombol ini, dalam waktu singkat Anda bisa mengubah kata yang Anda pilih dari yang awalnya huruf kecil menjadi huruf besar dan sebaliknya.

Ctrl+Del
Untuk menghapus kata yang berada di kursor sebelah kanan.

Ctrl+Backspace
Kebalikan dari Ctrl+Del, kombinasi tombol Ctrl+Backspace digunakan untuk menghapus kata yang berada di kursor sebelah kiri.

Ctrl+c
Untuk mengcopy kata yang dipilih.

Ctrl+v
Untuk mempaste kata yang sudah dicopy.

Ctrl+1 dan Ctrl+2
Kombinasi tombol Ctrl+1 dan Ctrl+2 memungkinkan Anda mengubah spasi dari satu (single spacing) menjadi dua (double spacing).

Shift+Alt+(tanda panah atas atau bawah)
Dengan menekan tombol Shift+Alt+tanda panah atas atau bawah, Anda dengan cepat bisa memindahkan paragraf ke atas atau ke bawah (sesuai dengan paragraf tempat kursor diletakkan).

Kamis, 12 Maret 2009

Hansel dan Gretel

Di sebuah desa pada zaman dahulu hiduplah sebuah keluarga bahagia. Mereka mempunyai dua orang anak yang manis, namanya Hans dan Gretel. Suatu ketika Ibu tercinta meninggal karena sakit. Sejak kematian sang Ibu, mereka selalu bersedih sepanjang hari.

Agar mereka tidak bersedih, kemudian Ayah mengambil Ibu baru untuk menghIbur mereka. Ternyata Ibu baru ini sangat jahat dan memperlakukan mereka dengan buruk. Dari pagi hingga petang mereka disuruh terus bekerja dan hanya diberi makan satu kali.

Musim kemarau pun tiba, dan mereka tidak mempunyai makanan apa-apa. Sang Ibu menyuruh anak-anak untuk dibawa ke hutan dan meninggalkannya di sana.

Ayah sangat terkejut mendengarnya " Bicara apa kau, apa kau ingin anak-anak mati ?! "
" Kau ini memang bodoh, kalau kita tidak melakukannya, kita semua akan mati !"

Sementara itu dari balik kamar , Hans dan Gretel mendengarkan pembicaraan mereka. Mereka ketakutan dan Gretel pun menangis.
Akhirnya Ayah tidak bisa berbuat apa-apa karena istrinya terus mendesaknya.
"Ah... apa kita akan mati di hutan ?! "
" Ssst.., aku punya ide bagus, " ucap Hans. Lalu ia keluar rumah dan mengumpulkan batu-batu kecil putih yang bila terkena cahaya bulan, akan bersinar.

Pada esok paginya dengan berteriak keras, Ibunya membangunkan Hans dan Gretel. Sebelum berangkat ia memberikan sepotong roti kepada mereka. Setelah itu semua berangkat menuju hutan.

Sambil berjalan Hans membuang batu kecil putih satu per satu yang ada dalam kantongnya.
Karena berjalan sambil menoleh ke belakang, Ayah menjadi curiga.
" Sedang apa, Hans ? "
" Aku sedang memandang kucing yang ada di atas rumah," jawab Hans berbohong. Lalu tibalah mereka di tengah hutan.

Ayah dan Ibunya pergi ke hutan yang lebih jauh lagi untuk menebang kayu dan meninggalkan mereka.
Rasa sedihpun berganti gembira setelah di tengah hutan Hans menemukan seekor kupu-kupu dan Gretel membuat kalung dari bunga. Mereka sangat gembira karena bisa bermain-main bersama teman baru mereka seperti kelinci, bajing dan burung-burung kecil.

Tanpa terasa waktu berlalu, mataharipun mulai tenggelam dan hari mulai gelap. Suara burung-burung yang indah kini berganti dengan suara angin yang berdesir.

Gretel menangis tersedu-sedu karena takut. Hans berkata menenangkan, "Jangan menangis, jika cahaya bulan muncul, kita pasti akan pulang dengan selamat ".

Tak lama kemudian, dari sela-sela pohon muncullah cahaya bulan yang bersinar dengan terang. Hans segera mengajak Gretel untuk pulang ke rumah.

Hans memegang tangan Gretel dan menyusuri jalan di hutan tanpa ragu-ragu.

" Kak, kok bisa berjalan tanpa bingung di hutan yang gelap begini?"
"Oh... batu kecil putih yang kujatuhkan ketika kita datang, bersinar karena kena sinar bulan dan itu akan menolong kita pulang ke rumah."

Tibalah mereka di rumah, sang Ibu heran melihatnya dan mencari tahu bagaimana mereka bisa sampai di rumah dengan mudah. Ketika ia membuka pintu, ia melihat batu kecil putih yang bersinar. Agar mereka tidak bisa mengumpulkan batu putih itu lagi, Ibu mengunci pintu kamar mereka. Hans dan Gretel menjadi panik karenanya.
Sebelum tidur mereka berdoa pada Tuhan, meminta perlindungan.

Keesokan harinya seperti kemarin, Ibu membangunkan mereka dan membawa mereka ke hutan. Hans tidak kehabisan akal. Dengan terpaksa ia mencuil-cuil potongan roti dan menjatuhkannya di jalan sambil berjalan.

Tapi malang, jejak yang sudah dIbuatnya susah payah dimakan oleh burung-burung kecil. Sampailah mereka di dalam hutan. Kembali Ayah dan Ibunya meninggalkan mereka dan masuk ke hutan yang lebih jauh.
Merekapun bermain-main dengan binatang-binatang di dalam hutan.

Akhirnya malampun tiba. Ketika cahaya bulan mulai bersinar mereka beranjak pulang. Dengan susah payah dicarinya potongan-potongan roti sebagai petunjuk jalan untuk pulang ke rumah.
" Kak, apa yang telah terjadi dengan potongan-potongan roti itu ?" teriak Gretel cemas.
" Mungkin dimakan oleh burung -burung kecil "
" Uhh.., kalau begitu kita tidak bisa pulang ke rumah."

Di dalam hutan bergema suara lolongan keras. Mereka berdua amat ketakutan. "Kak, aku takut, kita akan mati !" Gretel mulai menangis.
" Jangan khawatir dik, Ibu yang ada di surga pasti menolong kita."

Karena lelah, mereka akhirnya tertidur dengan pulas di bawah pohon. Cahaya matahari pun mulai bersinar dan mengenai wajah mereka. Hans dan Gretel terbangun dan disambut suara kicauan burung.

Tiba-tiba mereka mencium bau masakan yang lezat. Segera mereka berlari ke arah datangnya bau lezat itu. Seperti mimpi mereka melihat rumah kue, atapnya terbuat dari tart, pintunya dari coklat, dan dindingnya dari biskuit.

Cepat-cepat mereka mendekati rumah itu dan memakannya.
Tiba-tiba terdengar suara keras yang bergetar.

"Siapa itu, berani memakan rumah kue kesayanganku ?", muncullah seorang nenek sihir tua dengan wajah menyeramkan serta mata merah yang bersinar, lalu menangkap mereka berdua.
" Hi... Hi.... Hi.... anak-anak yang lezat, sebagai hukuman karena telah memakan rumput kue kesukaanku, aku akan memakan kalian ."
Dengan kasar nenek sihir itu menyeret Hans masuk ke dalam penjara. Setelah itu ia berkata kepada Gretel,
"Mula-mula aku akan menggemukkan anak laki-laki itu, lalu aku akan memakannya. "
"Sekarang kau buat makanan yang enak biar makannya banyak ! "

Nenek sihir itu sudah tua sekali dan matanya mulai rabun. Pada saat itu Hans dan Gretel saling berpegangan tangan memberi semangat supaya mereka tabah.
" Tabahlah Gretel, Ibu yang ada di surga pasti melindungi kita ".

Suatu hari nenek mendekati penjara Hans untuk melihat apakah tubuh Hans sudah menjadi gemuk atau belum.
"Aku lapar, sudah seberapa gemuk tubuhmu, ayo ulurkan tanganmu ! "
Hans yang pintar tidak kehilangan akal, ia mengetahui kalau mata nenek sudah rabun segera dikeluarkannya tulang sisa makanan kepada nenek yang rabun lalu nenek memegangnya.

Betapa kecewanya nenek karena sedikitpun Hans tidak bertambah gemuk. Karena kecewa lalu ia bermaksud untuk memakan Gretel. Kemudian Gretel disuruh membakar roti.
Selagi Gretel menyalakan api di tungku, si nenek mencoba mendorongnya ke nyala api.

Untunglah Gretel mengetahui maksud nenek, cepat-cepat ia berbalik pergi ke depan tungku.
"Nek, aku tidak bisa membuka tutup tungku ini ."
Nenek sihir tidak sadar kalau ia sedang diperdaya Gretel dan ia membuka tutup tungku.

Tanpa membuang kesempatan, Gretel mendorong nenek ke tungku.
"Ahh... tolong.... panas ! " teriak nenek kesakitan. Gretel tidak memperdulikan teriakan nenek malah dengan cepat ia menutup pintu tungku, lalu berlari ke arah penjara untuk menolong Hans.
"Gretel, kau berhasil. Ibu yang di surga telah melindungi kita." Karena bahagia mereka berpelukan.

Ketika akan pergi dari rumah kue tanpa sengaja mereka menemukan banyak harta karun. Setelah itu mereka keluar rumah, tetapi malang jalan itu terpotong oleh sungai besar.

Mereka menjadi bingung. Saat itu entah dari mana datangnya tiba-tiba muncul seekor angsa cantik.
" Ayo, naiklah ke punggungku, " ucap angsa itu ramah. Satu per satu angsa itu mengantarkan mereka menyeberang sungai.

Setelah sampai, angsa itu menunjuk-kan jalan bagi mereka berdua dari atas langit. Sampailah mereka di batas hutan.
Tanpa mereka ketahui sebenarnya angsa itu adalah Ibu mereka yang ada di surga. Angsa itu kemudian menghilang. Setelah itu muncullah Ayah mereka yang sangat cemas.
"Anak-anakku tersayang, maafkanlah Ayah. Ayah tidak akan meninggalkan kalian lagi ".

Lalu Ayah menceritakan kepada mereka bahwa Ibu tiri yang jahat sudah meninggal karena sakit. Akhirnya mereka pun hidup bahagia selamanya.

(SELESAI)

Cinderella

Di sebuah kerajaan, ada seorang anak perempuan yang cantik dan baik hati. Ia tinggal bersama ibu dan kedua kakak tirinya, karena orangtuanya sudah meninggal dunia. Di rumah tersebut ia selalu disuruh mengerjakan seluruh perkerjaan rumah. Ia selalu dibentak dan hanya diberi makan satu kali sehari oleh ibu tirinya. Kakak-kakaknya yang jahat memanggilnya "Cinderela". Cinderela artinya gadis yang kotor dan penuh dengan debu. "Nama yang cocok buatmu !" kata mereka.

Setelah beberapa lama, pada suatu hari datang pengawal kerajaan yang menyebarkan surat undangan pesta dari Istana. "Asyik… kita akan pergi dan berdandan secantik-cantiknya. Kalau aku jadi putri raja, ibu pasti akan gembira", kata mereka. Hari yang dinanti tiba, kedua kakak tiri Cinderela mulai berdandan dengan gembira. Cinderela sangat sedih sebab ia tidak diperbolehkan ikut oleh kedua kakaknya ke pesta di Istana. "Baju pun kau tak punya, apa mau pergi ke pesta dengan baju sepert itu?", kata kakak Cinderela.

Setelah semua berangkat ke pesta, Cinderela kembali ke kamarnya. Ia menangis sekeras-kerasnya karena hatinya sangat kesal. "Aku tidak bisa pergi ke istana dengan baju kotor seperti ini, tapi aku ingin pergi.." Tidak berapa lama terdengar sebuah suara. "Cinderela, berhentilah menangis." Ketika Cinderela berbalik, ia melihat seorang peri. Peri tersenyum dengan ramah. "Cinderela bawalah empat ekor tikus dan dua ekor kadal." Setelah semuanya dikumpulkan Cinderela, peri membawa tikus dan kadal tersebut ke kebun labu di halaman belakang. "Sim salabim!" sambil menebar sihirnya, terjadilah suatu keajaiban. Tikus-tikus berubah menjadi empat ekor kuda, serta kadal-kadal berubah menjadi dua orang sais. Yang terakhir, Cinderela berubah menjadi Putri yang cantik, dengan memakai gaun yang sangat indah.

Karena gembiranya, Cinderela mulai menari berputar-putar dengan sepatu kacanya seperti kupu-kupu. Peri berkata,"Cinderela, pengaruh sihir ini akan lenyap setelah lonceng pukul dua belas malam berhenti. Karena itu, pulanglah sebelum lewat tengah malam. "Ya Nek. Terimakasih," jawab Cinderela. Kereta kuda emas segera berangkat membawa Cinderela menuju istana. Setelah tiba di istana, ia langsung masuk ke aula istana. Begitu masuk, pandangan semua yang hadir tertuju pada Cinderela. Mereka sangat kagum dengan kecantikan Cinderela. "Cantiknya putrid itu! Putri dari negara mana ya ?" Tanya mereka. Akhirnya sang Pangeran datang menghampiri Cinderela. "Putri yang cantik, maukah Anda menari dengan saya ?" katanya. "Ya…," kata Cinderela sambil mengulurkan tangannya sambil tersenyum. Mereka menari berdua dalam irama yang pelan. Ibu dan kedua kakak Cinderela yang berada di situ tidak menyangka kalau putrid yang cantik itu adalah Cinderela.

Pangeran terus berdansa dengan Cinderela. "Orang seperti andalah yang saya idamkan selama ini," kata sang Pangeran. Karena bahagianya, Cinderela lupa akan waktu. Jam mulai berdentang 12 kali. "Maaf Pangeran saya harus segera pulang..,". Cinderela menarik tangannya dari genggaman pangeran dan segera berlari ke luar Istana. Di tengah jalan, sepatunya terlepas sebelah, tapi Cinderela tidak memperdulikannya, ia terus berlari. Pangeran mengejar Cinderela, tetapi ia kehilangan jejak Cinderela. Di tengah anak tangga, ada sebuah sepatu kaca kepunyaan Cinderela. Pangeran mengambil sepatu itu. "Aku akan mencarimu," katanya bertekad dalam hati. Meskipun Cinderela kembali menjadi gadis yang penuh debu, ia amat bahagia karena bisa pergi pesta.

Esok harinya, para pengawal yang dikirim Pangeran datang ke rumah-rumah yang ada anak gadisnya di seluruh pelosok negeri untuk mencocokkan sepatu kaca dengan kaki mereka, tetapi tidak ada yang cocok. Sampai akhirnya para pengawal tiba di rumah Cinderela. "Kami mencari gadis yang kakinya cocok dengan sepatu kaca ini," kata para pengawal. Kedua kakak Cinderela mencoba sepatu tersebut, tapi kaki mereka terlalu besar. Mereka tetap memaksa kakinya dimasukkan ke sepatu kaca sampai lecet. Pada saat itu, pengawal melihat Cinderela. "Hai kamu, cobalah sepatu ini," katanya. Ibu tiri Cinderela menjadi marah," tidak akan cocok dengan anak ini!". Kemudian Cinderela menjulurkan kakinya. Ternyata sepatu tersebut sangat cocok. "Ah! Andalah Putri itu," seru pengawal gembira. "Cinderela, selamat..," Cinderela menoleh ke belakang, peri sudah berdiri di belakangnya. "Mulai sekarang hiduplah berbahagia dengan Pangeran. Sim salabim!.," katanya.

Begitu peri membaca mantranya, Cinderela berubah menjadi seorang Putri yang memakai gaun pengantin. "Pengaruh sihir ini tidak akan hilang walau jam berdentang dua belas kali", kata sang peri. Cinderela diantar oleh tikus-tikus dan burung yang selama ini menjadi temannya. Sesampainya di Istana, Pangeran menyambutnya sambil tersenyum bahagia. Akhirnya Cinderela menikah dengan Pangeran dan hidup berbahagia.

(SELESAI)

Rabu, 11 Maret 2009

Putri Tidur

Di jaman dahulu kala, hiduplah seorang Raja dan Ratu yang tidak memiliki anak; masalah ini membuat Raja dan Ratu sangatlah sedih. Tetapi di suatu hari, ketika sang Ratu berjalan di tepi sungai, seekor ikan kecil mengangkat kepalanya keluar dari air dan berkata, "Apa yang kamu inginkan akan terpenuhi, dan kamu akan segera mempunyai seorang putri."

Apa yang ikan kecil tersebut ramalkan segera menjadi kenyataan; dan sang Ratu melahirkan seorang gadis kecil yang sangat cantik sehingga sang Raja tidak dapat menahan kegembiraannya dan mengadakan perjamuan besar besaran. Dia lalu mengundang semua sanak keluarga, teman dan seluruh penduduk dikerajaannya. Semua peri yang ada dikerajaannya juga turut diundang agar mereka dapat ikut menjaga dan memberikan berkah kepada putri kecilnya. Di kerajaannya terdapat tiga belas orang peri dan sang Raja hanya memiliki dua belas piring emas, sehingga Raja tersebut memutuskan untuk mengundang dua belas orang peri saja dan tidak mengundang peri yang ketiga belas. Semua tamu dan peri telah hadir dan setelah perjamuan mereka memberikan hadiah-hadiah terbaiknya untuk putri kecil itu, satu orang peri memberikan kebaikan, peri yang lainnya memberikan kecantikan, yang lainnya lagi memberikan kekayaan, dan begitu pula dengan peri-peri yang lainnya sehingga putri kecil itu hampir mendapatkan semua hal-hal yang terbaik yang ada di dunia. Ketika peri yang kesebelas selesai memberikan berkahnya, peri ketiga belas yang tidak mendapat undangan dan menjadi sangat marah itu, datang dan membalas dendam. Dia berkata, "Putri Raja dalam usianya yang kelima belas akan tertusuk oleh jarum jahit dan meninggal." Kemudian peri yang kedua belas yang belum memberikan berkahnya kepada sang Putri, maju kedepan dan berkata bahwa kutukan yang dikatakan oleh peri ketiga belas tersebut akan terjadi, tetapi dia dapat memperlunak kutukan itu, dan berkata bahwa sang Putri tidak akan meninggal, tetapi hanya jatuh tertidur selama seratus tahun.

Raja berharap agar dia dapat menyelamatkan putri kesayangannya dari ancaman kutukan itu dan memerintahkan semua jarum jahit di istananya harus di bawa keluar dan dimusnahkan. Sementara itu, semua berkah yang diberikan oleh peri-peri tadi terwujud, sang Putri menjadi sangat cantik, baik budi, ramah-tamah dan bijaksana, hingga semua orang mencintainya. Tepat pada usianya yang kelima belas, Raja dan Ratu kebetulan meninggalkan istana, dan sang Putri ditinggalkan sendiri di istana. Sang Putri menjelajah di istana sendirian dan melihat kamar-kamar yang ada pada istana itu, hingga akhirnya dia masuk ke satu menara tua dimana terletak satu tangga sempit menuju ke atas yang berakhir dengan satu pintu kecil. Pada pintu tersebut tergantung sebuah kunci emas, dan ketika dia membuka pintu tersebut, dilihatnya seorang wanita tua sedang menjahit dengan jarum jahit dan kelihatan sangat sibuk.

"Hai ibu yang baik," kata sang Putri, "Apa yang kamu lakukan disini?"

"Menjahit dan menyulam," kata wanita tua itu, kemudian menganggukkan kepalanya.

"Betapa cantiknya hasil sulaman mu!" kata sang Putri, dan mengambil jarum jahit dan mulai ikut menyulam. Tetapi secara tidak sengaja dia tertusuk oleh jarum tersebut dan apa yang diramalkan sewaktu dia masih kecil, terjadi, sang Putri jatuh ke tanah seolah-olah tidak bernyawa lagi.

Seperti yang diramalkan bahwa walaupun sang Putri akan tertusuk oleh jarum jahit, sang Putri tidak akan meninggal, melainkan hanya akan tertidur pulas; Raja dan Ratu yang baru saja pulang ke istana, beserta semua menteri juga jatuh tertidur, kuda di kandang, anjing di halaman, burung merpati di atas atap dan lalat yang berada di dinding, semuanya jatuh tertidur. Bahkan api yang menyalapun menjadi terhenti, daging yang dipanggang menjadi kaku, tukang masak, yang saat itu sedang menarik rambut seorang anak kecil yang melakukan hal-hal yang kurang baik, juga jatuh tertidur, semuanya tertidur pulas dan diam.

Dengan cepat tanaman-tanaman liar berduri di sekitar istana tumbuh dan memagari istana, dan setiap tahun bertambah tebal dan tebal hingga akhirnya semua tempat di telah dikelilingi oleh tanaman tersebut dan menjadi tidak kelihatan lagi. Bahkan atap dan cerobong asap juga sudah tidak dapat dilihat karena telah tertutup oleh tanaman tersebut. Tetapi kabar tentang putri cantik yang tertidur menyebar ke seluruh daratan sehingga banyak anak-anak Raja dan Pangeran mencoba untuk datang dan berusaha untuk masuk ke dalam istana itu. Tetapi mereka tidak pernah dapat berhasil karena duri dan tanaman yang terhampar menjalin dan menjerat mereka seolah-olah mereka dipegang oleh tangan, dan akhirnya mereka tidak dapat maju lagi.

Setelah bertahun-tahun berlalu, orang-orang yang telah tua menceritakan cerita tentang seorang putri raja yang sangat cantik, betapa tebalnya duri yang memagari istana putri tersebut, dan betapa indahnya istana yang terselubung dalam duri itu. Dia juga menceritakan apa yang didengarnya dari kakeknya dahulu bahwa banyak pangeran telah mencoba untuk menembus semak belukar tersebut, tetapi semuanya tidak pernah ada yang berhasil.

Kemudian seorang pangeran yang mendengar ceritanya berkata, "Semua cerita ini tidak akan menakutkan saya, Saya akan pergi dan melihat Putri Tidur tersebut." Walaupun orang tua yang bercerita tadi telah mencegah pangeran itu untuk pergi, pangeran tersebut tetap memaksa untuk pergi.

Saat ini, seratus tahun telah berlalu, dan ketika pangeran tersebut datang ke semak belukar yang memagari istana, yang dilihatnya hanyalah tanaman-tanaman yang indah yang dapat dilaluinya dengan mudah. Tanaman tersebut menutup kembali dengan rapat ketika pangeran tersebut telah melaluinya. Ketika pangeran tersebut akhirnya tiba di istana, dilihatnya anjing yang ada di halaman sedang tertidur, begitu juga kuda yang ada di kandang istana, dan di atap dilihatnya burung merpati yang juga tertidur dengan kepala dibawah sayapnya; dan ketika dia masuk ke istana, dia melihat lalat tertidur di dinding istana, dan tukang masak masih memegang rambut anak yang kelihatan meringis dalam tidur, seolah-olah tukang masak itu ingin memukuli anak tersebut.

Ketika dia masuk lebih kedalam, semuanya terasa begitu sunyi sehingga dia bisa mendengar suara nafasnya sendiri; hingga dia tiba di menara tua dan membuka pintu dimana Putri Tidur tersebut berada. Putri Tidur terlihat begitu cantik sehingga sang Pangeran tidak dapat melepaskan matanya dari sang Putri. Sang Pangeran lalu berlutut dan mencium sang Putri. Saat itulah sang Putri membuka matanya dan terbangun, tersenyum kepada sang Pangeran karena kutukan sang peri ketiga belas telah patah.

Mereka berdua lalu keluar dari menara tersebut dan saat itu Raja dan Ratu juga telah terbangun termasuk semua menterinya yang saling memandang dengan takjub. Kuda-kuda istana pun terbangun dan meringkik, anjing-anjing juga melompat bangun dan menggonggong, burung-burung merpati di atap mengeluarkan kepalanya dari bawah sayapnya, melihat sekeliling lalu terbang ke langit; lalat yang didinding langsung beterbangan kembali; api didapur kembali menyala; tukang masak yang tadinya memegang rambut seorang anak laki-laki dan ingin menghukumnya melanjutkan hukumannya dengan memutar telinga anak tersebut hingga anak tersebut menangis.

Akhirnya Raja dan Ratu mengadakan pesta pernikahan untuk sang Putri dan Pangeran yang berakhir dengan kebahagiaan sepanjang hidup mereka.

(SELESAI)

Pangeran Katak

Oleh : Brothers Grimm

Pada jaman dahulu kala, ketika saat itu dengan mengharapkan sesuatu, hal itu dapat terwujud, ada seorang Raja yang mempunyai putri-putri yang sangat cantik jelita, dan putrinya yang termuda begitu cantiknya sehingga matahari sendiri yang melihat kecantikan putri termuda itu menjadi ragu-ragu untuk bersinar. Di dekat istana tersebut terletak hutan kayu yang gelap dan rimbun, dan di hutan tersebut, di bawah sebuah pohon tua yang mempunyai daun-daun berbentuk hati, terletak sebuah sumur; dan ketika cuaca panas, putri Raja yang termuda sering ke hutan tersebut untuk duduk di tepi sumur yang dingin, dan jika waktu terasa panjang dan membosankan, dia akan mengeluarkan bola yang terbuat dari emas, melemparkannya ke atas dan menangkapnya kembali, hal ini menjadi hiburan putri raja untuk melewatkan waktu.

Suatu ketika, bola emas itu dimainkan dan dilempar-lemparkan keatas, bola emas itu tergelincir dari tangan putri Raja dan terjatuh di tanah dekat sumur lalu terguling masuk ke dalam sumur tersebut. Mata putri raja hanya bisa memandangi bola tersebut meluncur kedalam sumur yang dalam, begitu dalamnya hingga dasar sumur tidak kelihatan lagi. Putri raja tersebut mulai menangis, dan terus menangis seolah-olah tidak ada hyang bisa menghiburnya lagi. Di tengah-tengah tangisannya dia mendengarkan satu suara yang berkata kepadanya,

"Apa yang membuat kamu begitu sedih, sang Putri? air matamu dapat melelehkan hati yang terbuat dari batu."

Dan ketika putri raja tersebut melihat darimana sumber suara tersebut berasal, tidak ada seseorangpun yang kelihatan, hanya seekor kodok yang menjulurkan kepala besarnya yang jelek keluar dari air.

"Oh, kamukah yang berbicara?" kata sang putri; "Saya menangis karena bola emas saya tergelincir dan jatuh kedalam sumur."

"Jangan kuatir, jangan menangis," jawab sang kodok, "Saya bisa menolong kamu; tetapi apa yang bisa kamu berikan kepada saya apabila saya dapat mengambil bola emas tersebut?"

"Apapun yang kamu inginkan," katanya; "pakaian, mutiara dan perhiasan manapun yang kamu mau, ataupun mahkota emas yang saya pakai ini."

"Pakaian, mutiara, perhiasan dan mahkota emas mu bukanlah untuk saya," jawab sang kodok; "Bila saja kamu menyukaiku, dan menganggap saya sebagai teman bermain, dan membiarkan saya duduk di mejamu, dan makan dari piringmu, dan minum dari gelasmu, dan tidur di ranjangmu, - jika kamu berjanji akan melakukan semua ini, saya akan menyelam ke bawah sumur dan mengambilkan bola emas tersebut untuk kamu."

"Ya tentu," jawab sang putri raja; "Saya berjanji akan melakukan semua yang kamu minta jika kamu mau mengambilkan bola emas ku."

Tetapi putri raja tersebut berpikir, "Omong kosong apa yang dikatakan oleh kodok ini! seolah-olah sang kodok ini bisa melakukan apa yang dimintanya selain berkoak-koak dengan kodok lain, bagaimana dia bisa menjadi pendamping seseorang."

Tetapi kodok tersebut, begitu mendengar sang putri mengucapkan janjinya, menarik kepalanya masuk kembali ke dalam ari dan mulai menyelam turu, setelah beberapa saat dia kembali kepermukaan dengan bola emas pada mulutnya dan melemparkannya ke atas rumput.

Putri raja menjadi sangat senang melihat mainannya kembali, dan dia mengambilnya dengan cepat dan lari menjauh.

"Berhenti, berhenti!" teriak sang kodok; "bawalah aku pergi juga, saya tidak dapat lari secepat kamu!"

Tetapi hal itu tidak berguna karena sang putri itu tidak mau mendengarkannya dan mempercepat larinya pulang ke rumah, dan dengan cepat melupakan kejadian dengan sang kodok, yang masuk kembali ke dalam sumur.

Hari berikutnya, ketika putri Raja sedang duduk di meja makan dan makan bersama Raja dan menteri-menterinya di piring emasnya, terdengar suara sesuatu yang meloncat-loncat di tangga, dan kemudian terdengar suara ketukan di pintu dan sebuah suara yang berkata "Putri raja yang termuda, biarkanlah saya masuk!"

Putri Raja yang termuda itu kemudian berjalan ke pintu dan membuka pintu tersebut, ketika dia melihat seekor kodok yang duduk di luar, dia menutup pintu tersebut kembali dengan cepat dan tergesa-gesa duduk kembali di kursinya dengan perasaan gelisah. Raja yang menyadari perubahan tersebut berkata,

"Anakku, apa yang kamu takutkan? apakah ada raksasa berdiri di luar pintu dan siap untuk membawa kamu pergi?"

"Oh.. tidak," jawabnya; "tidak ada raksasa, hanya kodok jelek."

"Dan apa yang kodok itu minta?" tanya sang Raja.

"Oh papa," jawabnya, "ketika saya sedang duduk di sumur kemarin dan bermain dengan bola emas, bola tersebut tergelincir jatuh ke dalam sumur, dan ketika saya menangis karena kehilangan bola emas itu, seekor kodok datang dan berjanji untuk mengambilkan bola tersebut dengan syarat bahwa saya akan membiarkannya menemaniku, tetapi saya berpikir bahwa dia tidak mungkin meninggalkan air dan mendatangiku; sekarang dia berada di luar pintu, dan ingin datang kepadaku."

Dan kemudian mereka semua mendengar kembali ketukan kedua di pintu dan berkata,

"Putri Raja yang termuda, bukalah pintu untuk saya!, Apa yang pernah kamu janjikan kepadaku? Putri Raja yang termuda, bukalah pintu untukku!"

"Apa yang pernah kamu janjikan harus kamu penuhi," kata sang Raja; "sekarang biarkanlah dia masuk."

Ketika dia membuka pintu, kodok tersebut melompat masuk, mengikutinya terus hingga putri tersebut duduk kembali di kursinya. Kemudian dia berhenti dan memohon, "Angkatlah saya supaya saya bisa duduk denganmu."

Tetapi putri Raja tidak memperdulikan kodok tersebut sampai sang Raja memerintahkannya kembali. Ketika sang kodok sudah duduk di kursi, dia meminta agar dia dinaikkan di atas meja, dan disana dia berkata lagi,

"Sekarang bisakah kamu menarik piring makanmu lebih dekat, agar kita bisa makan bersama."

Dan putri Raja tersebut melakukan apa yang diminta oleh sang kodok, tetapi semua dapat melihat bahwa putri tersebut hanya terpaksa melakukannya.

"Saya merasa cukup sekarang," kata sang kodok pada akhirnya, "dan saya merasa sangat lelah, kamu harus membawa saya ke kamarmu, saya akan tidur di ranjangmu."

Kemudian putri Raja tersebut mulai menangis membayangkan kodok yang dingin tersebut tidur di tempat tidurnya yang bersih. Sekarang sang Raja dengan marah berkata kepada putrinya,

"Kamu adalah putri Raja dan apa yang kamu janjikan harus kamu penuhi."

Sekarang putri Raja mengangkat kodok tersebut dengan tangannya, membawanya ke kamarnya di lantai atas dan menaruhnya di sudut kamar, dan ketika sang putri mulai berbaring untuk tidur, kodok tersebut datang dan berkata, "Saya sekarang lelah dan ingin tidur seperti kamu, angkatlah saya keatas ranjangmu, atau saya akan melaporkannya kepada ayahmu."

Putri raja tersebut menjadi sangat marah, mengangkat kodok tersebut keatas dan melemparkannya ke dinding sambil menangis,

"Diamlah kamu kodok jelek!"

Tetapi ketika kodok tersebut jatuh ke lantai, dia berubah dari kodok menjadi seseorang pangeran yang sangat tampan. Saat itu juga pangeran tersebut menceritakan semua kejadian yang dialami, bagaimana seorang penyihir telah membuat kutukan kepada pangeran tersebut, dan tidak ada yang bisa melepaskan kutukan tersebut kecuali sang putri yang telah di takdirkan untuk bersama-sama memerintah di kerajaannya.

Dengan persetujuan Raja, mereka berdua dinikahkan dan saat itu datanglah sebuah kereta kencana yang ditarik oleh delapan ekor kuda dan diiringi oleh Henry pelayan setia sang Pangeran untuk membawa sang Putri dan sang Pangeran ke kerajaannya sendiri. Ketika kereta tersebut mulai berjalan membawa keduanya, sang Pangeran mendengarkan suara seperti ada yang patah di belakang kereta. Saat itu sang Pangeran langsung berkata kepada Henry pelayan setia, "Henry, roda kereta mungkin patah!", tetapi Henry menjawab, "Roda kereta tidak patah, hanya ikatan rantai yang mengikat hatiku yang patah, akhirnya saya bisa terbebas dari ikatan ini".

Ternyata Henry pelayan setia telah mengikat hatinya dengan rantai saat sang Pangeran dikutuk menjadi kodok agar dapat ikut merasakan penderitaan yang dialami oleh sang Pangeran, dan sekarang rantai tersebut telah terputus karena hatinya sangat berbahagia melihat sang Pangeran terbebas dari kutukan.

Gadis Penjual Korek Api Oleh: Hans Christian Andersen


Di malam natal, orang-orang berjalan dengan wajah yang gembira memenuhi jalan di kota. Di jalan itu ada seorang gadis kecil mengenakan pakaian compang-camping sedang menjual korek api. "Mau beli korek api?" "Ibu, belilah korek api ini." "Aku tidak butuh korek api, sebab di rumah ada banyak." Tidak ada seorang pun yang membeli korek api dari gadis itu.

Tetapi, kalau ia pulang tanpa membawa uang hasil penjualan korek api, akan dipukuli oleh ayahnya. Ketika akan menyeberangi 'alan. Grek! Grek! Tiba-tiba sebuah kereta kuda berlari dengan kencangnya. "Hyaaa! Awaaaaas!" Gadis itu melompat karena terkejut. Pada saat itu sepatu yang dipakainya terlepas dan terlempar entah ke mana. Sedangkan sepatu sebelahnya jatuh di seberang jalan. Ketika gadis itu bermaksud pergi untuk memungutnya, seorang anak lakilaki memungut sepatu itu lalu melarikan diri. "Wah, aku menemukan barang yang bagus."

Akhirnya gadis itu bertelanjang kaki. Di sekitarnya, korek api jatuh berserakan. Sudah tidak bisa dijual lagi. Kalau pulang ke rumah begini saja, ia tidak dapat membayangkan bagaimana hukuman yang akan diterima dari ayahnya. Apa boleh buat, gadis itu membawa korek api yang tersisa, lalu berjalan dengan sangat lelahnya. Terlihatlah sinar yang terang dari jendela sebuah rumah. Ketika gadis itu pergi mendekatinya, terdengar suara tawa gembira dari dalam rumah.

Di rumah, yang dihangatkan oleh api perapian, dan penghuninya terlihat sedang menikmati hidangan natal yang lezat. Gadis itu meneteskan air mata. "Ketika ibu masih hidup, di rumahku juga merayakan natal seperti ini." Dari jendela terlihat pohon natal berkelipkelip dan anak-anak yang gembira menerima banyak hadiah. Akhirnya cahaya di sekitar jendela hilang, dan di sekelilingnya menjadi sunyi.

Salju yang dingin terus turun. Sambil menggigil kedinginan, gadis itu duduk tertimpa curahan salju. Perut terasa lapar dan sudah tidak bisa bergerak. Gadis yang kedinginan itu, menghembus-hembuskan nafasnya ke tangan. Tetapi, sedikit pun tak menghangatkannya. "Kalau aku menyalakan korek api ini, mungkin akan sedikit terasa hangat." Kemudian gadis itu menyalakan sebatang korek api dengan menggoreskannya di dinding.

Crrrs Lalu dari dalam nyala api muncul sebuah penghangat. "Oh, hangatnya." Gadis itu mengangkat tangannya ke arah tungku pemanas. Pada saat api itu padaamtungku pemanaspun menghilang. Gadis itu menyalakan batang korek api yang kedua. Kali ini dari dalam nyala api muncul aneka macam hidangan.

Di depan matanya, berdiri sebuah meja yang penuh dengan makanan hangat. "Wow! Kelihatannya enak." Kemudian seekor angsa panggang melayang menghampirinya. Tetapi, ketika ia berusaha menjangkau, apinya padam dan hidangan itu menghilang. Gadis itu segera mengambil korek apinya, lalu menyalakannya lagi. Crrrs!

Tiba-tiba gadis itu sudah berada di bawah sebuah pohon natal yang besar. "Wow! Lebih indah daripada pohon natal yang terlihat dari jendela tadi." Pada pohon natal itu terdapat banyak lilin yang bersinar. "Wah! Indah sekali!" Gadis itu tanpa sadar menjulurkan tangannya lalu korek api bergoyang tertiup angin. Tetapi, cahaya lilin itu naik ke langit dan semakin redup. Lalu berubah menjadi bintang yang sangat banyak.

Salah satu bintang itu dengan cepat menjadi bintang beralih. "Wah, malam ini ada seseorang yang mati dan pergi ke tempat Tuhan,ya... Waktu Nenek masih hidup, aku diberitahu olehnya." Sambil menatap ke arah langit, gadis itu teringat kepada Neneknya yang baik hati. Kemudian gadis itu menyalakan sebatang lilin la i. Lalu di dalam cahaya api muncul wujud Nenek yang dirindukannya. Sambil tersenyum, Nenek menjulurkan tangannya ke arah gadis itu.

"Nenek!" Serasa mimpi gadis itu melo ' mpat ke dalam pelukan Nenek. "Oh, Nenek, sudah lama aku ingin bertemu' " Gadis itu menceritakan peristiwa yang dialaminya, di dalam pelukan Nenek yang disayanginya. "Kenapa Nenek pergi meninggalkanku seorang diri? Jangan pergi lagi. Bawalah aku pergi ke tempat Nenek." Pada saat itu korek api yang dibakar anak itu padam. "Ah, kalau apinya mati, Nenek pun akan pergi juga. Seperti tungku pemanas dan makanan tadi..."

Gadis itu segera mengumpulkan korek api yang tersisa, lalu menggosokkan semuanya. Gulungan korek api itu terbakar, dan menyinari sekitarnya seperti siang harl. Nenek memeluk gadis itu dengan erat. Dengan diselimuti cahaya, nenek dan gadis itu pergi naik ke langit dengan perlahanlahan. "Nenek, kita mau pergi ke mana?" "Ke tempat Tuhan berada."

Keduanya semakin lama semakin tinggi ke arah langit. Nenek berkata dengan lembut kepada gadis itu, "Kalau sampai di surga, Ibumu yang menunggu dan menyiapkan makanan yang enak untuk kita." Gadis itu tertawa senang. Pagi harinya. Orang-orang yang lewat di jalan menemukan gadis penjual korek api tertelungkup di dalam salju. "Gawat! Gadis kecil ini jatuh pingsan di tempat seperti ini." "Cepat panggil dokter!"

Orang-orang yang berkumpul di sekitarnya semuanya menyesalkan kematian gadis itu. Ibu yang menolak membeli korek api pada malam kemarin menangis dengan keras dan berkata, "Kasihan kamu, Nak. Kalau tidak ada tempat untuk pulang, sebaiknya kumasukkan ke dalam rumah." Orang-orang kota mengadakan upacara pemakaman gadis itu di gereja, dan berdoa kepada Tuhan agar mereka berbuat ramah meskipun pada orang miskin.

Senin, 09 Februari 2009

Seni Melukis Kuku, Dari 3 Dimensi Sampai Akuarium


Demi tampil sempurna, jangan pernah abaikan kecantikan kuku. Sebagai daya tarik tersendiri, kuku-kuku pun berhias seru. Dengan polesan cat dalam beragam motif, kuku cantik bisa mendongkrak rasa percaya diri. Nail art, atau seni melukis kuku, sudah menjadi gaya hidup remaja dan wanita muda di kota-kota besar. Beragam motif tersedia, ditambah pernak-pernik lainnya seperti stiker kuku, anting kuku, glitter dan diamond, sudah merupakan bagian dari gaya hidup remaja dan wanita muda di kota-kota besar. Jika Anda sedang melancong ke luar negeri, khususnya, Jepang, Korea, Hong Kong, atau Cina, banyak sekali ditemui remaja dan wanita muda dengan kuku-kuku cantik aneka warna dan motif. Rasanya mereka tidak akan membiarkan kukunya "telanjang" tanpa polesan apa-apa. Di Indonesia tempat-tempat mempercantik kuku tersebar di segala lokasi. Menyebar dari mulai tempat khusus yang berdiri sendiri secara eksklusif, mal-mal bergengsi, sampai ITC dengan kios yang berukuran kecil. Motif Bunga Favorit "Motif bunga yang paling banyak diminati, perempuan memang suka bunga, sih," jelas Nora (26 tahun) pemilik Nail Pia, di Pondok Indah Mal 2. "Selain bunga, saya sedang mengembangkan motif stripes, geometris dan animal print." Selain nail art biasa yang berbentuk melukis kuku serta nail extention (memperpanjang kuku dengan akrilik), sekarang ini bentuk kuku tiga dimensi sedang digilai. Untuk itu, Nora mengembangkan teknik tiga dimensi ini, sekaligus teknik akuarium. Nail art tiga dimensi yaitu memberikan motif yang dibuat timbul, sehingga motifnya menonjol keluar. Jadi, seolah-olah di atas kuku menempel benda kecil. "Mungkin karena kelihatannya agak berat, jadi kurang diminati. Padahal, bisa dibuatkan motif yang lebih sederhana, lho," urai Nora. Biasanya teknik ini diminati pelanggan yang akan menikah. Motif yang banyak dipilih adalah yang sedikit ramai, misalnya motif rentetan bunga rose. Sedangkan nail art aquarium, yaitu memperpanjang kuku dengan akrilik lalu ditanam benda-benda kecil yang timbul, misalnya seperti logo atau huruf, bola-bola kecil seperti polkadot, bunga timbul, bahkan butiran-butiran kecil mengilat seperti telur ikan (caviar). Setelah ditanam, kuku diberi lapisan akrilik lagi untuk menutupi bagian atasnya, sehingga permukaannya menjadi halus dan licin. Kalau dilihat sepintas, kuku aquarium seperti nail art biasa. Tapi, kalau dilihat seksama, terlihatlah benda-benda "rahasia" yang terletak di dalam kuku. Berapa harga mempercantik kuku? Tentu saja harganya sangat beragam. Semakin rumit pengerajannya, akan semakin mahal, berkisar antara belasan sampai ratusan ribu. Tertarik mencoba? WENDY SUNDARI FOTO: ROMY PALAR/NOVA NARA SUMBER: NAIL PIA, MAL PONDOK INDAH 2, LOWER GROUND B1 05-06, (021-7592-0839)">Demi tampil sempurna, jangan pernah abaikan kecantikan kuku. Sebagai daya tarik tersendiri, kuku-kuku pun berhias seru. Dengan polesan cat dalam beragam motif, kuku cantik bisa mendongkrak rasa percaya diri.

Nail art, atau seni melukis kuku, sudah menjadi gaya hidup remaja dan wanita muda di kota-kota besar. Beragam motif tersedia, ditambah pernak-pernik lainnya seperti stiker kuku, anting kuku, glitter dan diamond, sudah merupakan bagian dari gaya hidup remaja dan wanita muda di kota-kota besar.

Jika Anda sedang melancong ke luar negeri, khususnya, Jepang, Korea, Hong Kong, atau Cina, banyak sekali ditemui remaja dan wanita muda dengan kuku-kuku cantik aneka warna dan motif. Rasanya mereka tidak akan membiarkan kukunya "telanjang" tanpa polesan apa-apa.

Di Indonesia tempat-tempat mempercantik kuku tersebar di segala lokasi. Menyebar dari mulai tempat khusus yang berdiri sendiri secara eksklusif, mal-mal bergengsi, sampai ITC dengan kios yang berukuran kecil.

Motif Bunga Favorit
"Motif bunga yang paling banyak diminati, perempuan memang suka bunga, sih," jelas Nora (26 tahun) pemilik Nail Pia, di Pondok Indah Mal 2. "Selain bunga, saya sedang mengembangkan motif stripes, geometris dan animal print."

Selain nail art biasa yang berbentuk melukis kuku serta nail extention (memperpanjang kuku dengan akrilik), sekarang ini bentuk kuku tiga dimensi sedang digilai. Untuk itu, Nora mengembangkan teknik tiga dimensi ini, sekaligus teknik akuarium.

Nail art tiga dimensi yaitu memberikan motif yang dibuat timbul, sehingga motifnya menonjol keluar. Jadi, seolah-olah di atas kuku menempel benda kecil. "Mungkin karena kelihatannya agak berat, jadi kurang diminati. Padahal, bisa dibuatkan motif yang lebih sederhana, lho," urai Nora. Biasanya teknik ini diminati pelanggan yang akan menikah. Motif yang banyak dipilih adalah yang sedikit ramai, misalnya motif rentetan bunga rose.

Sedangkan nail art aquarium, yaitu memperpanjang kuku dengan akrilik lalu ditanam benda-benda kecil yang timbul, misalnya seperti logo atau huruf, bola-bola kecil seperti polkadot, bunga timbul, bahkan butiran-butiran kecil mengilat seperti telur ikan (caviar). Setelah ditanam, kuku diberi lapisan akrilik lagi untuk menutupi bagian atasnya, sehingga permukaannya menjadi halus dan licin. Kalau dilihat sepintas, kuku aquarium seperti nail art biasa. Tapi, kalau dilihat seksama, terlihatlah benda-benda "rahasia" yang terletak di dalam kuku.

Berapa harga mempercantik kuku? Tentu saja harganya sangat beragam. Semakin rumit pengerajannya, akan semakin mahal, berkisar antara belasan sampai ratusan ribu. Tertarik mencoba?
WENDY SUNDARI

FOTO: ROMY PALAR/NOVA
NARA SUMBER: NAIL PIA, MAL PONDOK INDAH 2, LOWER GROUND B1 05-06, (021-7592-0839)

Sumber : http://www.tabloidnova.com

Kamis, 05 Februari 2009

Mie Gomak

Di tanda hamu do mie Gomak...amang tabo nae poang Mie Gomak kon..biasana hami manuhor Mie gomak di Sambu do, ipe sore2 do adong i...tabo hian apalagi andaliman nai..bergetar...
Beta ma hita coba mangaloppa sendiri ate, on ma bumbu2 na :
Bumbunya:
Bumbu Halus :
1. Cabe Merah
2. Bawang Merah
3. Bawang Putih
4. Merica secukupnya
5. Lengkuas sebesar kelingking untuk 1 bungkus mie Gomak
6. Sereh 3 ruas
7. Kunyit secukupnya
8. Andaliman

Tambahan Bumbu :
9. Santan Kental dan Santan encer
10. Kelapa parut trus digonseng
11. Sayur Jipang ato sayur buncis (kalo mau..) diiris iris kotak2 sesuai selera


Cara masaknya :
Mie Gomak direbus sebanyak yang diinginkan, hingga kenyal dan lembut

semua bumbu no.1-7 dihaluskan trus ditumis hingga kecoklatan dan harum, kemudian campurkan bumbu nomor 8 kedalam tumisan, tunggu hingga matang dan tuangkan santan encer.Masukkan sayur jipang yang udah diiris kotak tadi dan rebus hingga matang.

Setelah sayuran sudah matang masukkan santan kental sambil diaduk aduk supaya santan tidak pecah. Masukkan kelapa gonseng.Aduk hingga matang dan tambahkan garam secukupnya.

Tiriskan mie Gomak yang direbus tadi dan taruh kedalam wadah yang cocok.

Ingat ya dongan2 sekalian kuah sayuran dan mie Gomak nya jangan dicampur, harus disimpan terpisah, kalo mau makan saja baru dicampur sesuai selera.

Kalo mau makan mie Gomak, siramkan kuah sayur tadi diatas mie Gomak nya , dan rasakan lah enaknya Mie Gomak..amang tabo nai...Tambohhhhhhh....

7 HAL YANG TIDAK DAPAT DIRUBAH MANUSIA

Dalam hidup ini ada 7 hal yang tidak bisa kita ubah.
Yaitu:

1. Jenis kelamin
Memang ada operasi untuk mengubah kelamin. Tapi tidak
bisa mengubah roh (spirit) orang yang bersangkutan.
Terimalah dirimu, apakah engkau wanita ataupun pria.
Act like a woman/man!!

2. Orang tua.
Tidak ada yang bisa memilih dilahirkan oleh orang tua
yang mana. So, you must respect your parents!! Apakah
orang tuamu seorang pemabuk, penjudi, pelacur
sekalipun, you must respect them!! Kalau tidak, itu
akan terjadi dalam kehidupanmu nanti. Your kids won't
respect you, is it terrible?

3. Hari kelahiran.
Sudah ditetapkan oleh Tuhan, sebelum dunia dijadikan.
Amazing ha? But it's true. Jangan menyesali, mengapa
engkau harus lahir ke dunia tapi disia-siakan oleh
orang yang kau kasihi. Tuhan punya tujuan untukmu.

4. Bentuk Fisik
Kalau engkau keriting, yah keriting aja. Kalau
hidungmu pesek, terima itu. Saya banyak melihat orang
yang mengubah bentuk wajahnya, apakah itu memancungkan
hidung, alis matanya dicukur habis, dll, jadi
kelihatan aneh dan tidak natural.

5. Masa lalu.
Ini juga sudah ditetapkan oleh Tuhan. Jangan melihat
ke belakang. karena itu hanya membuat engkau "frozen"
- can not do anything! Look at the future and see how
good it is.

6. Kedudukan
dalam keluarga. Apakah engkau anak bungsu, sulung,
atau tengah, you can not change it. Nikmati sajalah.

7. Suku bangsa/ras.
Menyesal jadi orang Indonesia yang terus menerus
dilanda kesulitan? Atau menyesal jadi orang Batak yang
kalau menikah perlu upacara adat yang walahhhh mahal
dan lama? Atau jadi orang Cina yang suka ditindas dan
diintimidasi? hmmm.....

Nah, sekarang ubah cara berpikirmu. Tuhan sudah
menetapkan engkau di bangsa ini untuk satu tujuan. So,
do the best in your job, loyal, jangan korupsi, itu
sudah menolong untuk memperbaiki bangsa kita ini.

Itulah 7 hal yang tidak bisa kita ubah. Kalaupun ada
yang kita bisa ubah, misalnya: bentuk fisik, itu akan
membawa kita ke dalam situasi yang tidak pernah puas.
Selalu ingin ubah penampilan terus. Capek kan?
Terimalah dirimu apa adanya, seperti Tuhan menerimamu.
Memang dunia melihat rupa, tapi Tuhan melihat hati.
Apa yang kau lakukan setiap hari itu lebih penting
dari penampilanmu. Bukan berarti kau bisa
berpenampilan seenaknya, tidak!! Tapi engkau harus
menerima apa yang sudah Tuhan berikan padamu. Kulitmu
yang hitam (manis), hidungmu yang kurang mancung,

rambut yang lurus, kurang tinggi, dll, dsb deh.

(dikutip dari milis gobatak)